Selasa, 03 Mei 2011

Komunitas klimaks

a). Tahap – tahap suksesi
Proses suksesi dapat terjadi melalui beberapa tahap, yaitu sebagai berikut :
  1. Kolonisasi
    Merupakan suatu bentuk atau pendudukan atau penguasaan habitat oleh mahluk hidup. Syaratnya, makhluk hidup tersebut harus sampai pada lokasi dan mantap hidupnya ditempat tersebut.
  1. Modifikasi tempat
Merupakan pengubahan sifat-sifat tempat (habitat) yang dilakukan oleh koloni makhluk hidup.

b). Macam – macam suksesi
Para ahli ekologi menentukan dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder

  1. Suksesi primer
      Suksesi primer terjadi jika komunitas asal terganggu secara total sehingga kemudian membentuk komunitas baru. Proses suksesi primer dapat dimulai pada permukaan lapisan batuan, Pasir, dan Perairan tergenang. Permukaan bantuan yang “Telanjang” bukanlah tempat yang nyaman untuk dijadikan tempat tinggal suatu mahkluk hidup. Meskipun tempat tersebut sangat tidak nyaman, tetapi ada kelompok makhluk hidup tertentu yang mampu bertahan hidup. Kelompok makhluk hidup tertentu disebut komunitas pionir dan Adapun yang termaksud mahkluk hidup pionir antara lain adalah liken, ganggang, bakteri dan jamur.
      Pertumbuhan liken sangat lambat dalam ekosistem sederhana itu, liken berperan sebagai produser sehingga mengundang berbagai makhluk hidup kecil lainnya, untuk hidup ditempat tersebut. Selanjutnya, bahan – bahan pembentuk tanah menyatu membentuk lapisan tipis tanah sehingga dapat mendukung keberadaan jamur, beberapa jenis cacing, Insekta,Protozoa dan beberapa jenis tumbuhan kecil misalnya rumput). Tiap jenis dalam komunitas mini tersebut akan melangsungkan proses reproduksi, metabolisme, pertumbuhan, dan beberapa diantaranya mengalami kematian yang akan menambah materi organik untuk proses pembentukan tanah. Pada tahap demikian komunitas liken akan hilang dan digantikan oleh komunitas tumbuhan kecil yang hidup musiman (Perenial).
      Komunitas rumput perenial tidak akan lama bertahan. Komunitas tersebut akan digantikan oleh semak dan secara bergiliran akan digantikan lagi oleh pohon yang membutuhkan lebih banyak sinar matahari. Pada saat komunitas didominasi oleh pohon yang suka ditempat terbuka, biasanya dilapisan bawah akan tumbuh bibit / anakan pohon yang tahan naungan. Pada akhirnya, pohon yang tahan naungan tersebut tumbuh melebihi tinggi pohon yang suka sinar dengan pertambahan jumlah anakan pohon yang juga lebih banyak. Akibatnya, komunitas pohon yangsuka sinar matahari akan tergantikan oleh komunitas pohon tahan naungan. Komunitas terakhir ini biasayanya relatif stabil, tahan lama, jenis makhluk hidupnya lebih banyak dan lebih kompleks, dan di dalamnya berlangsung berbagai interaksi antar anggota komunitas. Komunitas demikian disebut komunitas klimaks.
      Komunitas klimaks merupakan akhir dari serangkaian proses seksesi. Artinya, komunitas demikian dapat dicapai setelah melalui beberapa tahap suksesi. Tiap-tiap tahap suksesi tersebut disebut tahap suksesional, sedangkan seluruh rangkaian tahapan suksesi dikenal dengan istilah sere. Beberapa ciri komunitas klimaks antara lain adalah sebagai berikut.




      a) Mampu menyokong kehidupan seluruh spesies yang hidup di dalamnya.
      b) Mengandung lebih banyak makhluk hidup dan macam – macam bentuk interaksi
      Dibandingkan komunitas suksesional.
  1. Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak bersifat merusak total tempat komunitas tersebut sehingga masih terdapat kehidupan / substrat seperti sebelumnya. Proses suksesi sekunder dimulai lagi dari tahap awal, tetapi tidak dari komunitas pionir.
Gangguan yang menyebabkan terjadinya suksesi sekunder dapat berasal dari peristiwa alami misalnya angin topan, erosi, banjir, kebakaran hutan. Gangguan yang disebabkan oleh kegiatan manusia contohnya adalah pembukaan areal hutan. Laju proses suksesi sangat beragam, tergantung kondisi lingkungan. Proses suksesi pada daerah hangat, lembab dan subur dapat berlangsung selama seratus tahun.Proses seksusi tidak hanya terjadi didaratan. Proses tersebut juga terjadi di perairan sehingga ada tumbuhan, proses seksusi juga terjadi pada mahkluk hidup lainnya. Suksesi pada hewan terjadi beriringan dengan proses suksesi pada tumbuhan.

  1. Tipe – Tipe Ekosistem
    Beberapa komunitas kecil jika digabung satu sama lainnya dapat membentuk bioma Bioma adalah suatu tipe ekosistem regional dengan komunitas serupa. Pada umumnya, dikenal dua tipe ekosistem utama yaitu ekosistem terestrial dan ekosistem akuantik. Untuk lebih jelasnya mari kita ikuti pembahasan berikut.
    a). Ekosistem terestrial (darat) dapat digolongkan ke dalam enam tipe bioma, yaitu bioma hutan musim, padag rumput gurun,taiga,tundra dan hutan tropik.
    1. Bioma hutan musim
      Bioma daratan yang berada dibelahan timur Amerika utara dikenal dengan bioma hutan musim atau hutan gugur. Pemberian nama bioma tersebut adalah berdasarkan ciri-ciri umum dari ditemukan tumbuhan bercirikan pohon keras seperti oak, beach dan maple yang mengugurkan daunnya pada musim gugur. Bioma hutan menutupi daerah yang sangat luas, mulai dari sungai Mississippi hingga Pantai Atlantik dan dari Florida hingga Kanada bagian Selatan. Tipe Bioma ini juga ditemukan di bagian Eropa dan Asia. Beberapa lokasi dalam sebuah bioma dapat berbeda satu terhadap yang lain sehingga di suatu daerah tidak ada tumbuhan yang tumbuh sepanjang tahun seperti di daerah yang lain atau sebaliknya.
2. Bioma padang Rumput
Disebelah barat dari hutan musim di Amerika Utara terdapat bioma padang rumput.
Curah hujan di bioma padang rumput tidak banyak memberikan dukungan bagi pertumbuhan
tumbuhan karena pada daerah tersebut terdapat aliran sungaiyang panjang sehingga air
tersedia dalam jumlah yang besar. Hewan yang ditemukan di daerah tersebut antara lain
adalah bison, anjing padang rumput, antelop, belalang dan ular. Suatu Bioma yang mirip
dengan padang rumput dikenal dengan sebutan sabana. Sabana adalah tipe bioma yang banyak
terdapat di Afrika Tengah dan beberapa bagian di Amerika Selatan.
  1. Bioma Gurun
        Daerah yang sangat kering dikenal sebagai gurun. Rendahnya curah hujan tersebut merupkansalah satu karakteristik bioma gurun. Beberapa gurun mempunyai panas yang sangat extrim, sedangkan yang lain dapat sangat dingin sepanjang tahun. Pada daerah tersebut suhu udara mengalami fluktuasi sepanjang hari. Ketika matahari tenggelam, suhu daratan berubah dengan cepat menjadi dingin. Sebaliknya pada siang hari suhu udara sangat tinggi suhu udara sangat tinggi (dapat mencapai 45° C).
        Karakteristik Bioma gurun lainnya adalah adanya tumbuhan yang tersebar dan semak-semak yang bergelombol dengan daun-daun nya yang mengalami reduksi atau tidak berdaun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar